TANAM DI AIR ??????

HIDROPONIK ???????

Bertanam sayuran dengan sistem hidroponik belum tentu hasilnya organik. Coba lihat cara pemberian unsur hara pada hidroponik biasa, sebagian besar menggunakan nutrisi yang berasal dari produk bahan kimia sintetik. Praktik tanam ini dianggap tidak menghasilkan tanaman organik. Padahal, ada banyak keunggulan bertanam sayuran hidroponik organik. Pada sistem ini, nutrisi yang digunakan sepenuhnya menggunakan bahan nonkimiawi. Nutrisi berasal dari tanaman Ki Pahit (Tithonia diversifolia). Sementara itu, untuk pestisida juga menggunakan bahan baku nabati, salah satunya berupa buah kacang babi (Tephrosia vogelii).

Keistimewaan hidroponik dengan bahan nutrisi dan pestisida alami ini tentunya memiliki banyak keunggulan. Berikut keunggulan sistem hidroponik organik dibandingkan dengan hidroponik biasa.

Tidak meninggalkan residu kimia di dalam tubuh

Sehatnya tanaman sayuran hidroponik yang dihasilkan secara organik disebabkan tidak digunakannya bahan kimia, baik dalam bentuk pestisida maupun pupuk, selama pemeliharaan dilakukan. Efeknya bagi tubuh, tidak akan tersimpan residu kimia yang jika mengendap dan menumpuk dalam waktu lama dapat merugikan tubuh itu sendiri.

Bahan baku nutrisi tersedia di alam dan murah

Seperti diterangkan sebelumnya, bahan baku pupuk hidroponik organik berupa Ki Pahit tersedia bebas di alam dan mudah diperoleh.

Pemberian nutrisi dalam jumlah berlebih tidak membuat tanaman mati

Inilah bedanya dengan pupuk kimia, tanaman tidak akan mati karena overdosis pupuk alami. Ki Pahit jika diberikan berlebihan tidak berbahaya bagi tanaman sayuran. Meski begitu, takarannya harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman sehingga menghemat dalam penggunaannya.

Hasil produksi maksimum

Hasil panen hidroponik organik tidak kalah dengan bertanam dengan hidroponik biasa. Hal ini dilihat dari sisi bobot ataupun cita rasa. Untuk tanaman selada, dengan metode ini, mampu mencapai bobot 250—500 gram/tanaman. Sementara itu, bobot selada dengan hidroponik biasa (menggunakan AB mix) berkisar 150—250 gram/tanaman.

8 Cara Membuat Kebun Tanaman Hidroponik Sendiri di Rumah

HIDROPONIK ???????

Bertanam sayuran dengan sistem hidroponik belum tentu hasilnya organik. Coba lihat cara pemberian unsur hara pada hidroponik biasa, sebagian besar menggunakan nutrisi yang berasal dari produk bahan kimia sintetik. Praktik tanam ini dianggap tidak menghasilkan tanaman organik. Padahal, ada banyak keunggulan bertanam sayuran hidroponik organik. Pada sistem ini, nutrisi yang digunakan sepenuhnya menggunakan bahan nonkimiawi. Nutrisi berasal dari tanaman Ki Pahit (Tithonia diversifolia). Sementara itu, untuk pestisida juga menggunakan bahan baku nabati, salah satunya berupa buah kacang babi (Tephrosia vogelii).

Keistimewaan hidroponik dengan bahan nutrisi dan pestisida alami ini tentunya memiliki banyak keunggulan. Berikut keunggulan sistem hidroponik organik dibandingkan dengan hidroponik biasa.

Tidak meninggalkan residu kimia di dalam tubuh

Sehatnya tanaman sayuran hidroponik yang dihasilkan secara organik disebabkan tidak digunakannya bahan kimia, baik dalam bentuk pestisida maupun pupuk, selama pemeliharaan dilakukan. Efeknya bagi tubuh, tidak akan tersimpan residu kimia yang jika mengendap dan menumpuk dalam waktu lama dapat merugikan tubuh itu sendiri.

Bahan baku nutrisi tersedia di alam dan murah

Seperti diterangkan sebelumnya, bahan baku pupuk hidroponik organik berupa Ki Pahit tersedia bebas di alam dan mudah diperoleh.

Pemberian nutrisi dalam jumlah berlebih tidak membuat tanaman mati

Inilah bedanya dengan pupuk kimia, tanaman tidak akan mati karena overdosis pupuk alami. Ki Pahit jika diberikan berlebihan tidak berbahaya bagi tanaman sayuran. Meski begitu, takarannya harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman sehingga menghemat dalam penggunaannya.

Hasil produksi maksimum

Hasil panen hidroponik organik tidak kalah dengan bertanam dengan hidroponik biasa. Hal ini dilihat dari sisi bobot ataupun cita rasa. Untuk tanaman selada, dengan metode ini, mampu mencapai bobot 250—500 gram/tanaman. Sementara itu, bobot selada dengan hidroponik biasa (menggunakan AB mix) berkisar 150—250 gram/tanaman.

8 Cara Membuat Kebun Tanaman Hidroponik Sendiri di Rumah

 

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *