Sampling udang merupakan salah satu materi pembelajaran pada program keahlian APi.APL di SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan. Salah satu alternatif kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengestimasi profil udang di dalam tambak yang kami miliki adalah melalui kegiatan sampling. Salah satu karakteristik usaha budidaya udang adalah bersifat ‘unvisible object’, yang berarti segala tingkah laku, kondisi dan pertumbuhan udang didalam tambak tidak dapat diamati secara langsung karena terhalang oleh perairan yang menjadi habitatnya. Tujuan sampling adalah untuk mengetahui kondisi udang, tingkat keseragaman udang, size dan lain – lain.
Nah, yang anak anak lakukan disini adalah Sampling ancho. Kegiatan sampling ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu ancho sebagai alat pengambilan contoh udang. Sampling ancho biasanya dilakukan untuk udang yang relatif masih berukuran kecil dan pelaksanaan samping setiap 1 minggu sekali setelah udang memiliki ukuran PL 35. Udang yang kami pelihara masih berumur 60 hari atau 2 bulan, tentu ukurannya masih relatif kecil. Ancho biasanya berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 1 m x 1m dengan kerangka dari kayu/besi dan bagian tengahnya dikaitkan dengan streameen. Pelaksanaan sampling dilakukan di 3 titik setiap sisi kolam / tambak, apabila tambak / kolam berbentuk persegi maka jumlah titik pengambilan adalah 12 titik. Maka, hasil dari sampling yang kita lakukan akan mewakili seluruh populasi yang ada didalam tambak udang. Selanjutnya setelah mendapatkan sampel harus dilakukan proses penimbangan bobot / berat dan penghitungan jumlah (ekor) udang yang didapatkan, sehingga akan diketahui berat rata – rata per ekor udang.
Nah, itu sedikit uraian tentang sampling berkala udang vaname di kolam terpal yang bisa kami bagikan, semoga bermanfaat.